Rabu, 02 Mei 2012

Teori Pengambilan Keputusan


Secara umum teori pengambilan keputusan adalah teknik pendekatan yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan masalah.  Tokoh yang mengemukakan teori ini adalah Ralp C. Davis,  Mary Follet, James A.F. Stoner. Hal-hal yang harus sangat diperhatikan dalam mengambil sebuah keputusan seperti:  logika, realita, rasional, dan pragmatis.
Tujuan Pengambilan Keputusan  ada dua yaitu Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan tidak berkaitan dengan masalah lain) dan  Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan, dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif).
Unsure unsure dalam mengambil sebuah keputusan meliputi,  Tujuan dan pengambilan keputusan , Identifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk pemecahan masalah,  Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat diketahui, Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil.
Ada bebeKelompok dalam pengambilan keputusan yaitu
·         Keputusan berdasarkan program :
  1.  Pengambilan keputusan terprogram; suatu keputusan yang berkaitan dengan permasalahan permasalahan sebelumnya. keputusan-keputusan tersebut sering diambil dikarenakan rutinitas terhadap permasalahan yang sering muncul tersebut. dengan kata lain, keputusan terprogram telah memiliki prosedur tersendiri yang telah pasti dalam menangani permasalahan yang muncul. Contohnya, aturan umum penetapan harga pada industri rumah makan dimana makanan akan diberi harga hingga 3 kali lipat dari direct costan, kompen atau denda karna telat melakukan pengembalian buku ke perpustakaan, pemberian cuti kepada mahasiswa karna ada suatu hal yang bermasalah, pemutusan sambungan telepon atau listrik dikarenakan terlambat melakukan pembayaran.
  2. Pengambilan keputusan tidak terprogram.
  • pengambilan keputusan jenis ini meliputi proses- proses pengambilan keputusan untuk menjawab masalah-masalah yang kurang dapat didefinisikan. Yang pada umumnya bersifat kompleks, hanya sedikit parameter – parameter yang diketahui dan kebanyakan parameter yang diketahui bersifat probabilistik. Perluasan fasilitas fasilitas pabrik, pengembangan produk baru, pengolahan dan pengiklanan kebijaksanaan- kebijaksanaan, manajemen kepegawaian, dan perpaduan semuanya adalah contoh masalah-masalah yang memerlukan keputusan-keputusan yang tidak terprogram.  Misalnya, Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting didalam pengambilan keputusan tidak terprogram. Keputusan untuk bergabung dengan perusahaan lain adalah keputusan tidak terstruktur yang jarang terjadi.
  • Contoh kasus : suatu organisasi/perusahaan diberikan kepercayaan untuk menjalankan suatu project di luar kota. Dan diputuskan project berjalan selama satu bulan. Dan ternyata saat project sedang berjalan di tengah-tengah proses, terjadi permasalahan kekurangan personil untuk mengatasi project tersebut dan dikhawatirkan project tidak akan selesai pada tenggat waktu yang telah ditentukan dan waktunya semakin mepet, maka untuk memperlancar project tersebut pimpinan dapat memutuskan untuk menambahkan personilnya untuk memperlancar project tersebut walaupun akan ada pengeluaran tambahan untuk pengiriman personil tersebut bagi organisasi tersebut.
·         Kelompok keputusan Berdasarkan lingkungan,
1.      Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Pasti;
2.      Pengambilan Keputusan dalam Kondisi Beresiko;
3.      Pengambilan Keputusan dalam Kondisi tidak pasti;
4.      Pengambilan Keputusan dalam kondisi Konflik.

Proses Pengambilan Keputusan ada 3 yaitu, Tahap Penemuan Masalah, Tahap Pemecahan Masalah (state of nature),  Tahap Pengambilan Keputusan (payoff). Selain itu terdapat juga pendapat dari para tokoh tentang proses pengambilan keputusan  seperti,
  • ·         menurut Herbert A. Simon terdapat tiga fase yaitu, fase Intelegensia; fase Desain; fase Pemilihan (selection)
  • ·         menurut Richard I. Levin terdapat 6 (enam) tahap: Tahap observasi; Tahap analisis dan pengenalan Masalah; Pengembangan Model; Memilih data masukan yang sesuai; Perumusan dan pengetesan; Pemecahan.

Sistem Pengambilan Keputusan ada dua :
  • sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap, Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing masing; Memiliki metode yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternative; Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan/kegunaan.
  • sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagian berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Dibandingkan dengan ketiga anggapan model tertutup, model keputusan terbuka menganggap bahwa pengambilan keputusan:
a)      Tidak mengetahui semua alternatif dan semua hasil.
b)      Melakukan pencarian secara terbatas untuk menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.
c)       Mengambil suatu keputusan yang memuaskan tingkat aspirasinya.




 sumber :
http://maylanilestari.blogspot.com/2012/04/teori-pengambilan-keputusan.html ( 2/5/2012 ; pkl. 21.40 )
http://rezaprasetyo08.wordpress.com/2012/04/27/pengambilan_keputusan/ ( 2/5/2012 ; pkl. 21.40 )
http://dimasamiluhur.blogspot.com/2012/04/teori-pengambilan-keputusan.html ( 2/5/2012 ; pkl. 22.00 )
http://repository.binus.ac.id/content/D0114/D011468169.ppt ( 2/5/2012 ; pkl.21.19 )


( Lira Elvani ; 14110044 ; 2KA17 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar