Sabtu, 11 Januari 2014

Komponen Multimedia

Menurut James A. Senn, multimedia terbagi dalam beberapa elemen-elemen multimedia antara lain adalah ;
  1. Teks
    Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah teks. Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa.
  2. Image (grafik)
    Alasan untuk menggunakan gambar dalam presentasi atau publikasi multimedia adalah karena lebih menarik perhatian dan dapat mengurangi kebosanan dibandingkan dengan teks. Gambar dapat meringkas menyajikan data yang kompleks dengan cara yang baru dan lebih berguna.
  3. Bunyi (audio)
    PC multimedia tanpa bunyi hanya disebut unimedia, bukan multimedia. Bunyi dapat ditambahkan dalam multimedia melalui suara, musik dan efek-efek suara.
  4. Video
    Menyediakan sumber daya yang kaya dan hidup bagi aplikasi multimedia.
  5. Animasi
    Dalam multimedia, animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layer.
  6. Virtual Reality
    Merupakan penggunaan multimedia untuk penerapan secara langsung.


http://informatika.web.id/kelebihan-dan-komponen-multimedia.htm

Kerangka arsitektur e-government

Kerangka arsitektur e-government terdiri dari empat lapis struktur, yakni :
  1. Akses. Jaringan telekomunikasi, jaringan internet, dan media komunikasi lainnya yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengakses situs pelayanan publik.
  2. Portal Pelayanan Publik. Situs web Pemerintah pada internet penyedia layanan publik tertentu yang mengintegrasikan proses pengolahan dan pengelolaan informasi dan dokumen elektronik di sejumlah instansi yang terkait.
  3. Organisasi Pengelolaan dan Pengolahan Informasi. Organisasi pendukung (back office) yang mengelola, menyediakan dan mengolah transaksi informasi dan dokumen elektronik.
  4. Infrastruktur dan Aplikasi Dasar. Semua prasarana, baik berbentuk perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan, pengolahan, transaksi, dan penyaluran informasi (antar back office, antar portal pelayanan publik dengan back office), maupun antar portal pelayanan publik dengan jaringan internet secara handal, aman, dan terpercaya.
Bagaimana kerangka pelaksanaan kebijakan dan strategi pengembangan e-government ?

Agar pelaksanaan kebijakan pengembangan e-government dapat dilaksanakan secara sistematik dan terpadu, maka penyusunan kebijakan, peraturan dan perundang-undangan, standarisasi, dan panduan yang diperlukan harus konsisten dan saling mendukung. Perumusan yang akan dibuat perlu mengacu pada kerangka yang utuh, serta diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pembentukan pelayanan publik, dan penguatan jaringan pengelolaan dan pengolahan informasi yang handal dan tepercaya. Seperti yang digambarkan dibawah ini, kerangka tersebut mengkaitkan semua kebijakan, peraturan dan perundang-undangan, standarisasi dan panduan, sehingga terbentuk landasan untuk mendorong pembentukan kepemerintahan yang baik.

Bagaimana kebijakan anggaran pengembangan e-government ?

Pengembangan e-government disatu sisi memiliki kegiatan yang luas dan memerlukan investasi dan pembiayaan yang besar, disisi lain, ketersediaan anggaran pemerintah sangat terbatas dan masih digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang harus segera diselesaikan. Oleh sebab itu, pengalokasian anggaran untuk pengembangan e-government harus dilakukan secara hati-hati dan bertangungjawab agar anggaran yang terbatas tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien, dan dapat menghasilkan daya ungkit yang kuat bagi pembentukan pamong yang baik. Diperlukan suatu siklus perencanaan, pengalokasian, pemanfaatan, dan pengevaluasian anggaran pengembangan e-government yang baik, sehingga pelaksanaan strategi untuk pencapaian tujuan strategis e-government dapat berjalan secara efektif. Untuk menghindarkan pemborosan anggaran yang merupakan uang pembayar pajak, maka perlu dikembangkan kerangka perencanaan dan pengalokasian anggaran.




http://dzakirmomo.wordpress.com/2012/06/06/apa-itu-e-goverment/

Strategi Pengembangan dan pelaksaaan e-government

Bagaimana strategi pengembangan e-government ?

Berdasarkan pertimbangan kondisi saat ini yang ada di pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom, pencapaian tujuan strategis e-government perlu dilaksanakan melalui enam strategi yang berkaitan erat satu sama lain, yaitu :
  1. Mengembangkan sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat luas.
  2. Menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik.
  3. Memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.
  4. Meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi.
  5. Mengembangkan kapasitas SDM, baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom, disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat.
  6. Melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan-tahapan yang realistik dan terukur.

Bagaimana langkah pelaksanaan e-government ?

Pengembangan e-government harus dilaksanakan secara harmonis dengan meng-optimalkan hubungan antara inisiatif masing-masing instansi, dan penguatan kerangka kebijakan untuk menjamin keterpaduannya dalam suatu jaringan sistem manajemen dan proses kerja. Pendekatan ini diperlukan untuk mensinergikan dua kepentingan, yakni :
  1. Kepentingan pendayagunaan pemahaman dan pengalaman masing-masing instansi tentang pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat;
  2. Kepentingan untuk penataan sistem manajemen dan proses kerja yang terpadu. 


http://dzakirmomo.wordpress.com/2012/06/06/apa-itu-e-goverment/

manfaat e-goverment

Disamping prestasi pemerintah dalam penyelenggaraan pemerintah yang lebih baik sejak reformasi, tentunya penerapan e-government ini dapat memberikan tambahan manfaat yang lebih kepada masyarakat :
  1. Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara;
  2. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN);
  3. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang # dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari;
  4. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan;
  5. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada; dan
  6. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_elektronik

apa itu e-goverment

e-goverment atau pemerintah elektronik adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang berkenaan dengan pemerintahan. e-Government dapat diaplikasikan pada legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang demokratis.

Mengapa perlu e-government ?

Pada saat ini Indonesia tengah mengalami perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara secara fundamental, dari sistem kepemerintahan yang otoriter dan setralistik menuju ke sistem kepemerintahan yang demokratis, dan menerapkan perimbangan kewenangan pusat dan daerah otonom. Perubahan yang tengah terjadi tersebut menuntut terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif. Sistem manajemen pemerintah yang selama ini merupakan sistem hirarki kewenangan dan komando sektoral yang mengerucut dan panjang, harus dikembangkan menjadi sistem manajemen organisasi jaringan yang dapat memperpendek lini pengambilan keputusan serta memperluas rentang kendali.



sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_elektronik 
http://dzakirmomo.wordpress.com/2012/06/06/apa-itu-e-goverment/

Beberapa pengertian tentang E-Learning

Ada beberapa pengertian berkaitan dengan e-Learning sebagai berikut :
  • Pembelajaran jarak jauh.
E-Learning memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri kelas. Pembelajar bisa berada di Semarang, sementara “instruktur” dan pelajaran yang diikuti berada di tempat lain, di kota lain bahkan di negara lain. Interaksi bisa dijalankan secara on-line dan real-time ataupun secara off-line atau archieved.
Pembelajar belajar dari komputer di kantor ataupun di rumah dengan memanfaatkan koneksi jaringan lokal ataupun jaringan Internet ataupun menggunakan media CD/DVD yang telah disiapkan. Materi belajar dikelola oleh sebuah pusat penyedia materi di kampus/universitas, atau perusahaan penyedia content tertentu. Pembelajar bisa mengatur sendiri waktu belajar, dan tempat dari mana ia mengakses pelajaran.
  • Pembelajaran dengan perangkat komputer
E-Learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer. Pada umumnya perangkat dilengkapi perangkat multimedia, dengan cd drive dan koneksi Internet ataupun Intranet lokal. Dengan memiliki komputer yang terkoneksi dengan intranet ataupun Internet, pembelajar dapat berpartisipasi dalam e-Learning. Jumlah pembelajar yang bisa ikut berpartisipasi tidak dibatasi dengan kapasitas kelas. Materi pelajaran dapat diketengahkan dengan kualitas yang lebih standar dibandingkan kelas konvensional yang tergantung pada kondisi dari pengajar.
  • Pembelajaran formal vs. informal
E-Learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-Learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-Learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang bergerak di bidang penyediaan jasa e-Learning untuk umum. E-Learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
  • Pembelajaran yang ditunjang oleh para ahli di bidang masing-masing.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di bidang masing-masing, yaitu:
  1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
  2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
  3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
  4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test) yang diperoleh.
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang terkait.



sumber : http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13&Itemid=39

Jumat, 10 Januari 2014

konflik lii dan staff



Konflik Lini dan staff
Konflik lini dan staff adalah konflik antara lini dan staff yang berhubungan dengan wewenang atau otoritas kerja. Konflik Lini dan Staff ini adalah konflik yang sering terjadi di dalam organisasi, biasanya konflik ini terjadi karena perbedaan pandangan para anggota Lini dan Staff.  Adanya perbedaan sikap antara orang lini dan orang staf :
1.      Orang staf cenderung memperluas wewenangnya dan cenderung memberikan perintah-perintah kepada orang lini untuk membuka eksistemsinya. Kemudian orang staf cenderung merasa yang paling berjasa untuk gagasan-gagasan yang diimplementasikan oleh lini, sebaliknya orang lini mungkin tidak menghargai peranan staf dalam membantu pemecahan masalah-masalahnya. Lalu orang staf selalu merasa dibawah perintah orang lini, dilai pihak orang lini juga selalu curiga bahwa orang staf ingin memperluas kekuasaannya.
2.      Perbedaan umur dan pendidikan juga dapat dikategorikan sebagi suatu penyebab mengapa orang lini dan orang staf selalu berseteru. Orang staf biasanya labih muda dan lebih berpendidikan daripada orang-orang staf, sehingga menimbulkan sesuatu yang biasa disebut dengnan “generation gap’.
3.      Perbedaan posisi . Karena manajemen puncak tidak mengkomunikasikan secara jelas luasnya wewenang staf dalam hubungannya dengan lini. Sehingga selalu terjadi kesalah pahaman dengan orang lini dan staf.
4.      Perbedaan tugas. Karena orang staf sangat spesialis dan lebih sering menggunakan bahasa dan istilah yang tidak dapat dipahami oleh orang lini. Sehingg aorang lini merasa bahwa staf spesialis tidak sepenuhnya mengerti masalah-masalah orang lini dan menganggap saran mereka tidak dapt diterapkan atau dikerjakan.
Konflik antara orang lini dan staf tersebut menyebabkan sering terjadinya hambatan dalam melaksanakan tugas yang diberikan pada masing-masing. Sehinga kerja perusahaanpun agak sedikit terhambat. Untuk menyelesaikan konflik ini biasanya perusahaan kekuasaan, kompromi, serta penghalusan diri untuk meredam masalah tersebut. Namun bila konflik antara lini dan staf tersebut membawa pengaruh besar pada perusahaan, perusahaan tidak segan-segan untuk memutuskan hubungan kerja pada orang yang membuat konflik tersebut.

Pandangan Lini :
Para anggota lini berpendapat bahwa para anggota staf mempunyai empat keluarga. Diantaranya ialah :
a. Staf tidak boleh melampaui wewenang
b. Staf tidak memberiakan advis yang sehat
c. Staf menumpang keberhasilan lini
d. Staf mempunyai perspektif yang sempit
Pandangan Staf :
a. Lini tidak mau meminta bantuan staf pada waktu yang tepat
b. Lini menolak gagasan baru
c. Memberi wewenang yang terlalu kecil kepada staf
Berdasarkan pada kedua pandangan tersebut, maka muncullah sebuah.
Penanggulangan-Penanggulangan Konflik Lini Dan Staf. Diantaranya Ialah :
1. Penegasan tentang tanggung jawabnya
2. Pengintegrasian kegiatan-kegiatan
3. Mengajarkan lini untuk menggunaka staf
4. Mendapatkan pertanggung jawaban staf atas hasil-hasil yang diperoleh.

jenis konflik



Jenis-jenis Konflik Dalam Organisasi
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik antar kelompok dan konflik antar organisasi.
1. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflikseseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin dipenuhi sekaligus. Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal sebagai berikut:
Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan tujuan.
Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi tujuan-tujuan yang diinginkan.
Hal-hal di atas dalam proses adaptasi seseorang terhadap lingkungannya acapkali menimbulkan konflik. Kalau konflik dibiarkan maka akan menimbulkan keadaan yang tidak menyenangkan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama menarik.
Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua pilihan yang sama menyulitkan.
Konflik penghindaran-penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada satu hal yang mempunyai nilai positif dan negatif sekaligus.
2. Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena pertentengan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara duaorang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi.
Karena konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan organisasi tersebut.
3. Konflik antar individu-individu dan kelompok-kelompok
Hal ini seringkali berhubungan dengan cara individu menghadapi tekanan-tekanan untuk mencapai konformitas, yang ditekankan kepada mereka oleh kelompok kerja mereka. Sebagai contoh dapat dikatakan bahwa seseorang individu dapat dihukum oleh kelompok kerjanya karena ia tidak dapat mencapai norma-norma produktivitas kelompok dimana ia berada.
4. Konflik antara kelompok dalam organisasi yang sama
Konflik ini merupakan tipe konflik yang banyak terjadi di dalam organisasi-organisasi. Konflik antar lini dan staf, pekerja dan pekerja – manajemen merupakan dua macam bidang konflik antar kelompok.
5. Konflik antara organisasi
Contoh seperti di bidang ekonomi dimana Amerika Serikat dan negara-negara lain dianggap sebagai bentuk konflik, dan konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.Konflik ini berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara lebih efisien.

Kamis, 09 Januari 2014

perusahaan



Perusahaan : System lingkaran trtutup(dikendalikan u/ mncapai tujuan dgn menggunakan sstem umpan balik); System trbuka(brhubungn lgsg dgn lngkunganya yg mrpkn smbr pengambilan
Sumberdaya menjadi produk dan jasa); Lngkungn alsan utama kberadaan prusahaan; Perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungan.
  1. Masyarakat Keuangan Terhadap Perusahaan. Masyarakat Keuangan membutuhkan Data Laporan Keuangan Perusahaan, Data Profil Perusahaan, Data Legalitas Perusahaan 
  2. Perusahaan > Masyarakat Keuangan. Perusahaan membutuhkan Data Informasi Tingkat Suku Bunga , Data Prosedur dan Persyaratan Kredit, Data Legalitas Usaha dari Msyrkat Keuangan. 
  3. Perusahaan Terhadap Pemerintah. Perusahaan membutuhkan Kebijakan Pemerintah. 
  4. Pemerintah Terhadap Perusahaan. Pemerintah membutuhkan Data Keuangan Perusahaan Untuk Pajak,  DataJumlah Karyawan Untuk Jamsostek. 
  5. Masyarakat Global > Perusahaan. Wilayah Geografis Tempat Perusahaan Melaksanakan Oprasinnya. Perusahaan > Masyarakat Global, Perusahaan Membutuhkan Informasi Pasar untuk Pemasaran produk Perusahaan. 
  6. Pelanggan > Perusahaan. Pelanggan membutuhkan data produk, harga, kuantitas dan kualitas produk perusahaan. Perusahaan Terhadap Pelanggan, Perusahaan membutuhkan data pelanggan yang valid ; data dan legalitas Para Pelanggannya.
  7. Pesaing > Perusahaan. Pesaing membutuhkan Serangkaian Kebijakan Dan Programnnya.Perusahaan; pangsa pasar produk perusahaan yang beredar. 
  8. Perusahaan > Pesaing. Perusahaan membutuhkan Serangkaian Kebijakan Dan Programn Pesaingnya & membutuhkan pangsa pasar produk perusahaan yang beredar dari Pesaingnya. 
  9. Pemegang Saham > Perusahaan. Pemegang Saham membutuhkan Laporan Akhir Tahun Perusahaan & Laporan Keuangan Periodik Perusahaan. 
  10. Perusahaan > Pemegang Saham. Perusahaan membutuhkan Modal Kerja dari Para Pemegang Saham & kebijakan dan keputusan terhadap kelangsungan Perusahaan 
  11. Perusahaan Terhadap Sarikat Buruh. Perusahaan membutuhkan Tenaga Para Buruh untuk operasional Perusahaan & Kualitas SDM untuk menjalankan Sistem & Manajemen Perusahaan  yang berlaku.  
  12. Sarikat Buruh > Perusahaan, Sarikat Buruh membutuhkan Profile Perusahaan untuk Penilaian dan Pertimbangan, data Kebijakan Perusahan yang ada & data Upah Minimum yang ada di Perusahaan. 
  13. Pemasok > Perusahaan. Pemasok membutuhkan data para pemegang saham dari suatau Perusahaan & membutuhkan data Pemasaran dari Perusahaan. 
  14. Perusahaan > Pemasok, membutuhkan Pemasok untuk Menyediakan Material, Mesin Jasa Dan Informasi yg dgunakan oleh Perusahaan untuk Menghasilkan barang dan jasa.

Strategi dasar penggunaan teknologi informasi dalam bisnis



Strategi dasar penggunaan teknologi informasi dalam bisnis



  1. Strategi kepemimpinan dlm biaya. Penggunaan TI u/ mengurangi scr mndasar biaya proses bisnis; Penggunaan TI untuk menurunkan biaya pelanggan atau pemasok 
  2. Strategi diferensiasi. Mengembangkan brbagai fitur TI baru u/ mlkkn diferensiasi prduk dan jasa; Menggunakan berbagai fitur TI untuk mengurangi keunggulan diferensiasi para pesaing & mmfokuskn diri pda ceruk pasar yg dipilih. 
  3. Strategi inovasi. Membuat prduk dan kasa baru yg mmasukan brbagai komponen TI; Mngembangkn pasar baru/ceruk pasar yg unik dgn bntuan TI; perubahan radikal ats prss bisnis dgn TI yg scra dramatis akn mmangkas biaya, mningkatkan kualitas, efisiensi, layanan pelanggan, atau mempersingkat waktu ke pasar 
  4. Strategi pertumbuhan. u/ mngelola prluasan bisnis scra regional & global, mendiversifikasi serta mengintegrasikan produk, dll. 
  5. Strategi persekutuan. membuat organisasi virtual trdiri dari para mitra bisnis, Mengembangkan SI antar perusahan yg dhubungkan olh internet dan ekstranet yg akn mndukung hbngn bisnis strtegis dgn para pelanggan, pemasok, subkontraktor, dll.