Selasa, 30 Oktober 2012

Kisah Telur dan tempe Gosong

Suatu malam, seorang ibu yang bangun sejak pagi bekerja keras sepanjang hari, membereskan rumah tanpa pembantu. Jam 7 malam ibu selesai menghidangkan makan malam untuk ayah, sangat sederhana, berupa telur mata sapi, tempe goreng, sambal teri dan nasi.Sayangnya karena mengurusi adik yang merengek, tempe dan telor gorengnya sedikit gosong. Ibu itu pun terlihat sedikit panik, tapi tidak bisa berbuat banyak, minyak gorengnya sudah habis. mereka menunggu dengan tegang apa reaksi ayah  yang pulang kerja pasti sudah capek, melihat makan malamnya hanya tempe dan telur gosong. Luar Biasa!! Ayah dengan tenang menikmati semua yang disiapkan ibu dengan tersenyaum dan berkata, "Bu, terima kasih ya!". Lalu sang ayah menanyakan kegitan anak-anaknya disekolah.
Setelah makan, masih di meja makan, ibu meminta maaf karena telur dn tempenya gosong dan sang ayah pun berkata kepada ibu, "Sayang, aku suka telor dan tempe yang gosong.". Sebelum tidur, kedua anaknya pergi untuk memberikan ciuman selamat tidur kepada ayahnya, sang anak bertanya apakah ayah benar benar menyukai telor dan tempe gosong. Lalu sang ayah memeluk anaknya dengan erat dengan kedua lengannya dan berkata, "Anakku, ibu sudah bekerja keras sepanjang hari dan dia benar benar sudah capek, jadi sepotong telor dan tempe yang gosong tidak akan menyakiti siapapun kok!".
Ini pelajaran yang sang anak praktekkan ditahun-tahun berikutnya, "Belajar menerima kesalahan orang lain adalah satu kunci yang sangat penting untuk menciptakan sebuah hubungan yang sehat, bertumbuh dan abadi.

Ingatlah emosi tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada, jadi selalulah berpikir dewasa. Mengapa hal itu bisa terjadi pasti mempunyai alasan tersendiri. Janganlah kita menjadi orang yang egois hanya mau dimengerti, tetapi tidak mau mengerti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar