Dahulu, ada seorang laki-laki yang memiliki tujuh orang anak
laki-laki, dan laki-laki tersebut belum memiliki anak perempuan yang lama
diidam-idamkannya. Seriiring dengan berjalannya waktu, istrinya akhirnya
melahirkan seorang anak perempuan. Laki-laki tersebut sangat gembira, tetapi
anak perempuan yang baru lahir itu sangat kecil dan sering sakit-sakitan.
Seorang tabib memberitahu laki-laki tersebut agar mengambil air yang ada pada
suatu sumur dan memandikan anak perempuannya yang sakit-sakitan dengan air dari
sumur itu agar anak tersebut memperoleh berkah dan kesehatan yang baik. Sang
ayah lalu menyuruh salah seorang anak laki-lakinya untuk mengambil air dari
sumur tersebut. Enam orang anak laki-laki lainnya ingin ikut untuk mengambil
air dan masing-masing anak laki-laki itu sangat ingin untuk mendapatkan air
tersebut terlebih dahulu karena rasa sayangnya terhadap adik perempuan
satu-satunya. Ketika mereka tiba di sumur dan semua berusaha untuk mengisi
kendi yang diberikan kepada mereka, kendi tersebut jatuh ke dalam sumur.
Ketujuh anak laki-laki tersebut hanya terdiam dan tidak tahu harus melakukan
apa untuk mengambil kendi yang jatuh, dan tak satupun dari mereka berani untuk
pulang kerumahnya.
Ayahnya yang menunggu di rumah akhirnya hilang kesabarannya dan
berkata, "Mereka pasti lupa karena bermain-main, anak nakal!" Karena
takut anak perempuannya bertambah sakit, dia lalu berteriak marah, "Saya
berharap anak laki-lakiku semua berubah menjadi burung gagak." Saat kata
itu keluar dari mulutnya, dia mendengar kepakan sayap yang terbang di udara,
sang Ayah lalu keluar dan melihat tujuh ekor burung gagak hitam terbang
menjauh. Sang Ayah menjadi sangat menyesal karena mengeluarkan kata-kata
kutukan dan tidak tahu bagaimana membatalkan kutukan itu. Tetapi walaupun
kehilangan tujuh orang anak laki-lakinya, sang Ayah dan Ibu masih mendapatkan
penghiburan karena kesehatan anak perempuannya berangsur-angsur membaik dan
akhirnya anak perempuan tersebut tumbuh menjadi gadis yang cantik.
Gadis itu tidak pernah mengetahui bahwa dia mempunyai tujuh
orang kakak laki-laki karena orangtuanya tidak pernah memberitahu dia, sampai
suatu hari secara tidak sengaja gadis tersebut mendengar percakapan beberapa
orang, "Gadis tersebut memang sangat cantik, tetapi gadis tersebut harus
disalahkan karena mengakibatkan nasib buruk pada ketujuh saudaranya."
Gadis tersebut menjadi sangat sedih dan bertanya kepada orangtuanya tentang
ketujuh saudaranya. Akhirnya orangtuanya menceritakan semua kejadian yang
menimpa ketujuh saudara gadis itu. Sang Gadis menjadi sangat sedih dan bertekad
untuk mencari ketujuh saudaranya secara diam-diam. Dia tidak membawa apapun
kecuali sebuah cincin kecil milik orangtuanya, sebuah roti untuk menahan lapar
dan sedikit air untuk menahan haus.
Gadis tersebut berjalan terus, terus sampai ke ujung dunia. Dia
menemui matahari, tetapi matahari terlalu panas, lalu dia kemudian menemui
bulan, tetapi bulan terlalu dingin, lalu dia menemui bintang-bintang yang ramah
kepadanya. Saat bintang fajar muncul, bintang tersebut memberikan dia sebuah
tulang ayam dan berkata, "Kamu harus menggunakan tulang ini sebagai kunci
untuk membuka gunung yang terbuat dari gelas, disana kamu akan dapat menemukan
saudara-saudaramu.
Gadis tersebut kemudian mengambil tulang tersebut, menyimpannya
dengan hati-hati di pakaiannya dan pergi ke arah gunung yang di tunjuk oleh
bintang fajar. Ketika dia telah tiba di gunung tersebut, dia baru sadar bahwa
tulang untuk membuka kunci gerbang gunung telah hilang. Karena dia berharap
untuk menolong ketujuh saudaranya, maka sang Gadis lalu mengambil sebilah
pisau, memotong jari kelinkingnya dan meletakkannya di depan pintu gerbang.
Pintu tersebut kemudian terbuka dan sang Gadis dapat masuk kedalam, dimana
seorang kerdil menemuinya dan bertanya kepadanya, "Anakku, apa yang kamu
cari?" "Saya mencari tujuh saudaraku, tujuh burung gagak," balas
sang Gadis. Orang kerdil tersebut lalu berkata, "Tuanku belum pulang ke
rumah, jika kamu ingin menemuinya, silahkan masuk dan kamu boleh menunggunya di
sini." Lalu orang kerdil tersebut menyiapkan makan siang pada tujuh piring
kecil untuk ketujuh saudara laki-laki sang Gadis yang telah menjadi burung
gagak. Karena lapar, sang Gadis mengambil dan memakan sedikit makanan yang ada
pada tiap-tiap piring dan minum sedikit dari tiap-tiap gelas kecil yang ada.
Tetapi pada gelas yang terakhir, dia menjatuhkan cincin milik orangtuanya yang
dibawa bersamanya.
Tiba-tiba dia mendengar kepakan sayap burung di udara, dan saat
itu orang kerdil itu berkata, "Sekarang tuanku sudah datang." Saat
ketujuh burung gagak akan mulai makan, mereka menyadari bahwa seseorang telah
memakan sedikit makanan dari piring mereka. "Siapa yang telah memakan
makananku, dan meminum minumanku?" kata salah satunya. Saat burung gagak
yang terakhir minum dari gelasnya, sebuah cincin masuk ke mulutnya dan ketika
burung tersebut memperhatikan cincin tersebut, burung gagak tersebut berkata,
"Diberkatilah kita, saudara perempuan kita yang tersayang mungkin ada
disini, inilah saatnya kita bisa terbebas dari kutukan." Sang Gadis yang
berdiri di belakang pintu mendengar perkataan mereka, akhirnya maju kedepan dan
saat itu pula, ketujuh burung gagak berubah kembali menjadi manusia. Mereka
akhirnya berpelukan dan pulang bersama ke rumah mereka dengan bahagia.
by : Brothers Grimm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar