Senin, 08 April 2013

Tak Mudah Mendeteksi "Materi Gelap" Luar Angkasa

CALIFORNIA - Ilmuwan menggunakan detektor sinar kosmik yang terdapat di International Space Station (ISS) menemukan jejak sesuatu yang mereka sebut sebagai dark matter (materi gelap). Detektor senilai USD2 miliar itu berhasil menemukan jejak objek misterius tersebut, namun ilmuwan belum mengobservasi secara langsung.

Dilansir Latimes, Kamis (4/4/2013), Alpha Magnetic Spectrometer telah mengumpulkan banyak antimateri misterius di orbit Bumi rendah. Akan tetapi, itu tidak berarti bahwa objek tersebut adalah tanda dari materi gelap.

Pada kenyataannya, dengan menggunakan 400.000 positron (anti elektron) yang diambil oleh eksperimen sinar kosmik, belum bisa memastikan apakah objek tersebut merupakan materi gelap. Ilmuwan ragu apakah objek ini berasal dari pulsar yang mengirimkan partikel ke alam semesta (universe).

"Apa yang mungkin telah Anda lihat dari data merupakan sebuah pengukuran signifikan baru," kata peneliti Richard Gaitskell dari Brown University. Peneliti utama pada detektor bernama eksperimen Large Underground Xenon ini mengatakan, data yang diperoleh tersebut masih belum meyakinkan.

Ilmuwan menjelaskan, semua hal yang bisa manusia lihat melalui indera penglihatan normal seperti bintang, galaksi, planet hanya 4,9 persen dari yang ada di alam semesta. Sementara lebih dari lima kali lipatnya atau 26,8 persen terbuat dari materi gelap.

Objek tersebut tidak berinteraksi dengan materi normal dan tidak dapat dilihat atau dirasakan. Namun, para ilmuwan dapat melihat efek gravitasi kuat pada skala galaksi.

Untuk mengungkap misteri materi gelap ini, para ilmuwan mencoba untuk mendeteksinya dengan berbagai cara. Mulai dari detektor canggih, akselerator partikel berenergi tinggi. Namun, sejauh ini tetap gagal dalam menjelaskan fenomena materi gelap tersebut. (fmh)




sumber : http://techno.okezone.com/read/2013/04/04/56/786090/tak-mudah-mendeteksi-materi-gelap-luar-angkasa 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar